Kunjungan Avichay Adraee ke Wilayah Dekat Damaskus Tuai Polemik di Suriah



Kunjungan Avichay Adraee ke Wilayah Dekat Damaskus Tuai Polemik di Suriah

Kabar mengenai kedatangan juru bicara militer ‘Israel’ yang berbahasa Arab, Avichay Adraee, ke kawasan Qatana, dekat ibu kota Suriah, Damaskus, memicu perdebatan luas di kalangan publik dan media Suriah.


Sejumlah media ‘Israel’, seperti Maariv dan Kan, sempat menyebut bahwa Adraee telah berada di pusat kota Qatana dan bahkan bertemu langsung dengan sejumlah warga lokal. Namun informasi ini segera dibantah oleh sumber-sumber Suriah yang dikonfirmasi oleh Syria TV.


Menurut laporan yang lebih akurat, Adraee sebenarnya tidak memasuki kota Qatana secara langsung, melainkan hanya mendatangi beberapa desa di sekitar Pegunungan Hermon yang secara administratif masuk dalam wilayah distrik Qatana. Desa-desa tersebut mayoritas dihuni oleh komunitas Druze, seperti Beq’asem, Arneh, Qalaat Jandal, dan Al-Rimah — semuanya terletak tidak jauh dari wilayah Dataran Tinggi Golan yang kini berada di bawah kendali ‘Israel’.


Dalam sejumlah foto yang diambil oleh fotografer militer ‘Israel’, Rabih Basha, tampak Adraee berjalan di antara desa-desa tersebut dengan pengawalan ketat dari tentara. Keterangan foto menyebut kunjungan tersebut sebagai inspeksi proyek-proyek sipil penting yang konon sedang diawasi oleh militer ‘Israel’ di wilayah yang diklaim mengalami kekosongan pemerintahan dari otoritas Suriah. Bahkan disebutkan bahwa masyarakat Druze di daerah itu mengalami tekanan dan penindasan.


Koresponden militer ‘Israel’, Itay Blumental, juga mengunggah ulang foto-foto tersebut, meski ia hanya menyebut bahwa lokasi kunjungan berada di desa-desa Druze dekat Gunung Hermon dan kawasan pedesaan Damaskus, tanpa menyebutkan lokasi pasti.


Klaim “Sambutan Hangat” Dipertanyakan


Media ‘Israel’ Maariv menggambarkan kunjungan tersebut seolah mendapat “sambutan kerajaan” dari warga setempat. Namun narasi ini dibantah keras oleh media Suriah yang menekankan bahwa tidak ada pernyataan resmi dari militer ‘Israel’ terkait lokasi pasti ataupun agenda kunjungan Adraee.


Fakta lapangan justru menunjukkan lokasi sebenarnya kunjungan tersebut, sebagaimana terlihat dalam foto papan nama bertuliskan “Jabal al-Sheikh – cabang Arneh” dan sejumlah toko di desa Beq’asem yang dikenal warga lokal.


Sumber-sumber yang mengenal wilayah tersebut mengatakan kepada The New Arab bahwa foto-foto itu memang diambil di Beq’asem — sebuah desa yang terletak di dekat perbatasan wilayah Golan yang kini dikuasai ‘Israel’.


Qatana sendiri merupakan pusat administratif dari sebuah distrik yang mencakup banyak desa dan beberapa subdistrik, sehingga tidak heran jika media ‘Israel’ menggunakan nama Qatana secara umum untuk menyebut kawasan sekitarnya.


Bukan Pertama Kali


Ini bukan kali pertama Avichay Adraee terlihat di dalam wilayah Suriah. Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya pada April, ia juga sempat melakukan kunjungan ke wilayah Quneitra, termasuk Kota Baath dan Qahatiyah. Dalam kunjungan tersebut, ia merilis pernyataan video kepada warga Suriah yang menegaskan bahwa ‘Israel’ tidak bermaksud ikut campur dalam urusan dalam negeri Suriah, tetapi akan bertindak jika ada kehadiran kelompok bersenjata di sekitar Golan.


Kunjungan Adraee yang terbaru pada Kamis (31 Juli 2025) bertepatan dengan meningkatnya aktivitas pesawat tak berawak dan helikopter ‘Israel’ di wilayah selatan Suriah, terutama di provinsi Suweida.


Pada malam yang sama, dilaporkan bahwa pasukan ‘Israel’ juga memasuki kota Umm al-Azam di provinsi Quneitra dan sempat menahan empat pria warga Suriah di sekitar bendungan Al-Manatra. Mereka kemudian dibebaskan, namun insiden itu terjadi di area yang dikategorikan sebagai zona militer tertutup oleh otoritas militer ‘Israel’.

Posting Komentar untuk " Kunjungan Avichay Adraee ke Wilayah Dekat Damaskus Tuai Polemik di Suriah"